Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Reyhan Almahira, seorang mahasiswa antropologi asal Indonesia, tiba di Karahisar, sebuah desa terpencil di pedalaman Anatolia, Turki. Ia datang untuk meneliti kebudayaan lokal yang belum terjamah modernisasi, namun segera disambut oleh kesunyian mencekam, warga desa yang misterius, dan bau kemenyan aneh yang tak pernah hilang. Perasaan diawasi terus menghantuinya di rumah batu tak berjendela yang ia sewa. Keanehan memuncak saat Reyhan menemukan tanda lahir kuno berbentuk matahari berduri delapan, yang berpendar samar di punggungnya - sebuah simbol yang kemudian ia identifikasi sebagai Ra Cakra. Ketidaknyamanan Reyhan berubah menjadi teror ketika ia menyadari bahwa tanda itu memiliki kekuatan mengerikan: siapa pun yang menyentuhnya akan dilanda mimpi buruk atau kesurupan. Murad Bey, imam desa yang karismatik namun penuh rahasia, tampak mengetahui segala hal tentang Ra Cakra dan takdir Reyhan. Dengan sinyal ponsel yang mati total dan jalan keluar desa yang selalu terhalang misterius, Reyhan menyadari ia terjebak. Harapan muncul dari Zeynep, istri Murad yang bisu dan ketakutan, yang mulai mengirimkan pesan-pesan samar. Pesan-pesan itu mengarahkan Reyhan pada penemuan mengerikan: fragmen-fragmen kitab kuno bernama Sirr al-Zulmat. Kitab itu mengungkap kebenaran yang tak terbayangkan tentang Ifrit, entitas purba dari dunia bawah, dan ritual brutal pemanggilannya. Reyhan adalah "Kunci Gerbang" yang keseratus, dan ritual puncaknya akan segera tiba di "malam bulan merah." Bersama Emine Hala, wanita tua bijaksana pemilik toko rempah, dan Burak Çelik, petani muda yang memiliki dendam pada Murad, Reyhan berpacu melawan waktu. Mereka berusaha menyatukan kembali kitab Sirr al-Zulmat yang terpecah-pecah dan menemukan cara untuk menghentikan ritual pengorbanan dirinya. Namun, Murad dan pengikutnya yang fanatik, termasuk Hamid Farouqi yang kejam dan Aylin Kara yang terobsesi, takkan membiarkannya lolos. Di malam bulan merah yang mengerikan, Reyhan ditangkap dan diseret ke altar di bawah tanah masjid, dikelilingi oleh tengkorak para korban sebelumnya. Ra Cakra di punggungnya menyala panas, mengaktifkan dirinya sebagai gerbang. Ketika ritual mencapai puncaknya, Reyhan mengambil keputusan nekat, menusuk Ra Cakra di punggungnya. Namun, bukan dia yang tumbang, melainkan Murad Bey, yang terbakar menjadi abu oleh api iblis. Ifrit gagal masuk sepenuhnya, hanya separuh jiwanya yang menempel di dunia, meninggalkan Karahisar dalam kehancuran dan api. Reyhan berhasil diselamatkan dan terbangun di rumah sakit Istanbul, namun ia tahu segalanya telah berubah. Meskipun polisi menutup kasus ini sebagai bencana alam, Reyhan tahu kebenaran yang mengerikan itu. Tanda Ra Cakra di punggungnya masih ada, kini lebih gelap dan memancarkan aura dingin. Reyhan kini menjadi penjaga gerbang takdir, dihantui oleh bisikan Ifrit yang gagal masuk sepenuhnya. Perjalanan Reyhan untuk mengakhiri kengerian Karahisar mungkin telah usai, namun takdirnya sebagai penanda Ra Cakra baru saja dimulai.