Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Diusia yang masih 10 tahun dan masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar, aku harus berhenti sekolah dan berpisah dari orang tuaku untuk melanjutkan pendidikan ke pesantren dan hidup mandiri. Tidak banyak yang bisa kuperbuat saat itu, aku hanya bisa menuruti keinginan Ayahku untuk berhenti sekolah dan masuk ke Pesantren khusus penghapal Al-Qur'an. Pesantren ini terletak di seberang kota Jambi, tidak ada biaya yang dikenakan kepada setiap orang yang ingin masuk ke pesantren tersebut, syaratnya cukup bisa membaca Al-Quran. Naluri orang tua terhadap anaknya memang tidak pernah salah. Aku yang saat itu baru saja tamat juz amma dan baru beralih ke Al-Qur'an ternyata bisa belajar dan bahkan menghafal Al-Qur'an dengan cepat. Selama 5 bulan di pesantren aku sudah diikutsertakan oleh ustaz pada ajang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan berhasil meraih juara 1 kabupaten dan maju ke Tingkat Provinsi, bahkan tahun-tahun berikutnya sampai ke tingkat Nasional. Memutuskan untuk berhenti dari pesantren dan memilih untuk sekolah umum lagi hingga ke Perguruan Tinggi dengan biaya sendiri dari uang hadiah pada saat aku menang lomba pada Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). Setiap keputusan yang aku ambil adalah demi untuk meraih impianku yang lainnya.