Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sharza Damiond, gadis 20 tahun yang terlahir sebagai bagian dari bangsa terendah di pulau Orth, bangsa Damiond. Matanya yang jernih nan segar bak Danau Plitvice membuat siapapun yang menatapnya merasakan kesegaran hati. Terlahir sebagai putri seorang pemimpin tak membuatnya berlarut-larut dalam kekayaan. Berkat kerendahan serta ketulusan hatinya, membuat ia dicintai oleh seluruh rakyat bangsa Damiond.
Suatu ketika, lelaki tampan bernama Orthos yang menjelma sebagai burung Elang, datang memasuki kehidupan Sharza. Semakin berjalannya waktu, ternyata Orthos memiliki perasaan yang terpendam terhadap Sharza. Hingga pada saat musim semi tiba, bangsa Damiond mengalami krisis pangan besar-besaran yang pada saat itu juga, bangsa Equadosh, bangsa tertinggi di pulau Orth, mengirimkan peri-perinya ke seluruh penjuru pulau Orth untuk menyebarkan kertas emas berisi pemberitahuan bahwa raja dan ratu bangsa Equadosh tengah mencari seorang putri cantik di seluruh penjuru pulau Orth untuk dijadikan istri pangeran Zeorji Equadosh.
Mendengar hal tersebut, bangsa Damiond mendesak Leora untuk mengirimkan Sharza ke istana bangsa Equadosh. Karena mereka yakin, apabila Sharza menikah dengan sang pangeran, kehidupan bangsa Damiond akan kembali makmur. Akhirnya, dengan hati yang terasa tercabik, Sharza terpaksa melakukan hal tersebut demi kehidupan bangsanya. Tak terkecuali pada Orthos yang juga merasakan sakit pada lubuk hatinya. Ia merasa cukup untuk perjuangan cintanya.
Akhirnya pada pagi hari dengan sang bagaskara yang menampakkan sinar indahnya, seakan-akan merestui kepergian Sharza untuk menuju istana Equadosh. Dengan berbekal sedikit makanan, dan gaun-gaun pemberian dari ibunya, Sharza meninggalkan tanah bangsa Damiond, dengan menunggangi kuda putih milih ibunya.
Selama satu hari perjalanan, akhirnya Sharza sampai di istana bangsa Equadosh yang sangat megah. Dindingnya yang terbuat dari zamrud, dengan sentuhan berlian di setiap pilar, dan air terjun yang mengelilingi istana tersebut, kemudian peri-peri kecil yang berterbangan membuat suasana kehidupan bangsa Equadosh benar-benar memukau. Di bagian depan, terdapat taman kerajaan dengan berbagai macam bunga yang terlihat bergradasi. Disanalah, pangeran Zeorji dan semua putri dari berbagai bangsa, yang memiliki paras layaknya bidadari berkumpul. Sharza sangat tidak yakin dengan penampilannya, namun ia ingat pesan Leora, "Jangan pernah berkecil hati, mereka adalah mereka dan kau adalah kau. Percayalah padaku, kaulah gadis tercantik diantara mereka semua." Dan benar saja, ketika Sharza menginjakkan kakinya di taman tersebut, entah mengapa banyak sekali kupu-kupu yang mengiringi langkahnya, dan semua orang termasuk pangeran Zeorji, terpesona ketika melihat Sharza. Namun, beberapa saat kemudian, datanglah seorang putri yang bernama Xavienna Zaqrash. Ia berasal dari bangsa tertinggi setelah Equadosh, yakni bangsa Zaqrash yang juga membuat semua orang terpikat dengan kecantikan dan kemewahan gaun yang dimilikinya. Tetapi, pangeran tidak tergiur dengannya, melainkan masih menatap Sharza yang terlihat gugup.
Dalam persaingan merebut hati sang pangeran, raja dan ratu Equadosh mengadakan beberapa sayembara. Semua putri dapat melakukan sayembara tersebut dengan baik, namun terdapat satu sayembara terakhir, yaitu berkelahi memakai pedang. Sebagian besar dari mereka sangat takut terluka, bahkan tak sanggup untuk melakukannya hingga pada akhirnya satu per satu dari mereka menyerah untuk mendapatkan hati sang pangeran. Tetapi tidak pada Sharza yang sangat lihai dalam menggunakan pedang. Karena ia tahu, bermain dengan pedang tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga strategi.
Perjalanan Sharza menuju tahta sebagai pendamping hidup pangeran Zeorji, nyatanya tidaklah semudah itu. Ternyata, Xavienna Zaqrash yang menyaingi kecantikan Sharza, juga memiliki bakat yang tak kalah hebat dengan Sharza. Sikapnya yang lemah lembut kepada semua orang, membuatnya dilirik oleh raja dan ratu Equadosh. Sharza yang saat itu hampir putus asa, tidak sengaja melihat Xavienna sedang berbincang dengan sesosok ruh hitam bernama Arro. Seluruh bangsa di pulau Orth menjulukinya sebagai 'Ruh Persumpahan'. Oleh karena itu, Sharza mengetahui semua rahasia dibalik kecantikan dan bakat Xavienna.
Bagaimanakah pertarungan Sharza dengan Xavienna untuk merebut hati pangeran Zeorji? Akankah Orthos memperjuangkan kembali cintanya pada Sharza? Dan bagaimana akhir dari kehidupan bangsa Damiond?