Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Novel Seteru 1 Guru ini patut dibaca sebagai kunci pembuka ke arah penziarahan sejarah bangsa. Yudi Latif, cendekiawan
Surabaya, awal tahun 1900-an, di Jalan Peneleh Gang VII ada sebuah rumah yang dihuni sejumlah anak muda pembentuk sejarah bangsa ini. Rumah itu menjadi saksi bagaimana H.O.S Tjokroaminoto, sang Raja Jawa Tanpa Mahkota, menggembleng anak-anak kosnya dalam perjuangan melawan penjajahan. Para muridnya itu adalah Soekarno, Musso, dan Kartosoewirjo. Dari Tjokroaminoto, ketiganya belajar tentang kemerdekaan, kebebasan, dan ideologi dalam berbangsa. Ketiganya bersahabat dan saling mendukung.
Namun, sejarah berkata lain. Ketiga murid kesayangan Tjokroaminoto ini harus berpisah jalan. Mereka menempuh jalan sesuai kata hati masing-masing. Sebuah persimpangan yang akhirnya membawa mereka kembali dalam sebuah pertemuan berdarah. Perselisihan paham yang membuat sahabat harus saling menumpas.
Seteru 1 Guru, novel tentang pergulatan sejarah anak bangsa, Soekarno, Musso, dan Kartosoewirjo. Tentang bagaimana ketiga sahabat satu perguruan itu harus berpisah jalan demi keyakinan yang berbeda. Tentang bagaimana sebuah bangsa merdeka harus dibangun dengan darah dan air mata.