Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Novel ini bercerita tentang Gerakan Mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat tentang kemelut krisis ekonomi dan melahirkan ketidakadilan, tumbuh kembangnya kolusi dan nepotisme yang merajalela. Demonstrasi tersebut harus dibayar dengan pengorbanan Raga dan Kehormatan. Hilangnya aktivis pers, tragedi Penembakan serta pelecehan terhadap perempuan Bernama Dita. Dita sebagai Korban kebiadaban manusia yang menyusup pada barisan pembela Rakyat, justru perjuangan para aktivis itu dinodai, gerakannya digunakan untuk menciderai kemanusiaan, lebih jauh Tindakan itu merupakan kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime. Si kekar sebagai pelaku, berkeliaran tak diketahui keberadaannya. Saya sebagai Ardi yang menaruh hati pada Dita, berjibaku untuk memulihkan kondisi Psikis Dita. Ditemani, Andika si kutu buku, Lisa, Dea dan Zeky terus menyuarakan dan memperjuangkan keadilah bagi Dita, bergerak Bersama Komunitas Pulih yang melihat Dita sebagai Korban yang justru dikorbankan oleh stigma negative yang melekat, serta keadilan yang tidak berpihak. Kemelut Pemulihan tidak mudah diraih, dendam, kecewa serta benci pada pelaku juga kekecewaan terhadap penegakan hukum. Reformasi meskipun mampu menumbangkan penguasa. Tapi keadilan di Negeri ini masih tebang pilih. Hingga akhirnya kemenangan harus diraih, dengan pengorbanan yang pedih dan menyakitkan.