Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Saya memilih keliling nyemir sepatu. Sekolah bisa dilakukan lain waktu, tapi perut lapar tak bisa menunggu. Lagian di sekolah banyak yang menghina saya."
Pertemuan fotografer muda, Rimba Aryaseta, dengan bocah laki-laki itu telah mengubah cara pandang pemuda itu terhadap dunia. Meskipun ekonomi nasional tengah hancur lebur, tetapi bagi Rimba tak nampak perubahan buruk terjadi di hidupnya. Dunia tak pernah sekeras itu pada diri Rimba. Tetapi kepada bocah itu, dunia seperti tak memberi ampun. Tak cukup hanya susah cari makan, tetapi melengkapi kekejamannya dengan perundungan yang tiada akhir bagi si bocah.
Saat sekolah adalah tempat untuk meraih impian hidup lebih baik, bagi dia sekolah justru tempat tak aman untuk bernaung. Rimba ingin melakukan sesuatu untuk bocah itu dan keluarganya. Berharap dunia akan lebih ramah dan berpihak pada bocah itu.