Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Apa yang lebih buruk dari patah hati? Terdampar di abad ke-16. Satu pertengkaran hebat memisahkan Angie dengan kekasihnya, Aiden. Angie dengan mimpi-mimpi penanya, dan Aiden dengan ambisi sains yang membumbung. Ketika ego bertubrukan dan hati terluka, Angie memilih pelarian—tanpa menduga sang langit akan menggiringnya lebih jauh dari yang pernah terbayangkan. Satu keputusan untuk meninggalkan Cambridge. Satu penerbangan menuju Indonesia. Satu badai misterius yang menelan pesawat ke dalam portal waktu—dan Angie terlempar ke tahun 1555, di Kota Sembilan Tiga Perempat—kota yang bahkan Atlantis pun tak berani menyebut namanya. Era di mana perbedaan adalah dosa. Penyihir diburu. Dan wanita dari masa depan seperti dirinya? Bisa jadi mangsa empuk untuk dibakar di tiang pancang. Sementara di tahun 2024, Aiden menolak menyerah. Meski dunia menganggap Angie telah tiada, Aiden tahu lebih baik. Dia berusaha memecahkan misteri ruang dan waktu—atau mati mencoba. Namun yang lebih mengerikan dari ancaman kematian di abad ke-16 adalah kenyataan bahwa di masa kini pun, mesin waktu masih sebatas angan-angan. Ketika cinta diuji oleh waktu, siapa yang akan menyerah lebih dulu? Akankah Angie menemukan jalan pulang dari era yang menuntut darah? Atau justru ... Angie akan menemukan alasan untuk tetap tinggal?