Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Gue Fattah, lahir dan besar di Jakarta. Orang bilang gue termasuk dalam kategori bad boy! Sorry, gue nggak paham tentang bad boy itu. Gue cuma nggak suka ngelihat orang sok jagoan dan nggak bisa nahan diri untuk luapin emosi kalau ada kesalahan. Ayah, ibu dan kakak, mereka orang baik, kalau gue nakal jangan dikait-kaitkan dengan mereka. Gue suka belajar, senang pelajaran IPA terutama Fisika, hal yang gue mau harus gue dapatin. Gue Fattah dan gue BUKAN bad boy!
Fattah, pelajar SMA yang nakal, tetapi pintar. Ia ingin mendapatkan hati Jamilah dan restu dari orang tua gadis tersebut. Ia berusaha merubah sikap demi Jamilah, agar gadis itu jatuh hati dan tidak setuju dengan perjodohan orang tuanya. Tujuan Fattah adalah mendapatkan hati Jamilah dan cintanya direstui. Tapi ternyata, gadis yang disukainya sangatlah anti dengan pacaran.
Aku Jamilah, Abi seorang kiyai dan punya pesantren di luar kota. Aku lahir dan dibesarkan di Kabupaten Bandung. Walau anak semata wayang, tapi aku tidak kesepian. Abi dan Umi sudah seperti sahabat bagiku. Abi sudah menjodohkan aku dengan anak temannya. Aku ikhlas dan tak sabar ingin segera bertemu dengan calon pendamping hidupku itu. Aku Jamilah, berusaha selalu ikhlas menerima takdir dan tak akan pernah mau berpacaran, kecuali dengan suamiku kelak.