Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Menjadi anak terbuang, yang tak diakui keluarga. Tak serta merta membuat Aluna Kamalla, gadis yang diberkahi paras cantik dan otak cemerlang itu menjadi gadis lemah. Dengan keunggulan paras dan prestasinya. Tak sedikit teman sebayanya merasa iri akan kelebihannya. Mereka berkata, betapa beruntungnya terlahir dengan kesempurnaan yang dimiliki Aluna. Tanpa mereka sadari bahwa di balik kesempurnaan tersebut, Aluna menyimpan berbagai permasalahan hidup yang besar. Walau demikian, Aluna tak pernah merasa putus asa atas semua cobaan yang dihadapinya.
Sedari kecil. Aluna selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik, dengan berusaha belajar keras agar dirinya bisa menjadi anak yang cerdas, demi membuat kedua orang tuanya bahagia dan mendapatkan tempat di hati mereka.
Beranjak remaja. Kehidupan yang Aluna jalani semakin suram. Berbagai masalah datang silih berganti. Sampai suatu ketika, dirinya mendapat musibah yang hampir saja menghancurkan masa depannya. Ketika harapannya di ambang batas. Tuhan mengirim seseorang yang dengan tulus menyelamatkannya. Mendekapnya dalam kegelapan. Melindunginya dari ganas angin malam yang tanpa henti berhembus kencang di sepanjang tubuhnya. Dalam keheningan, Aluna mengucap syukur dalam hati. Rupanya Tuhan masih berkenan mendengar jerit permohonannya.
Tidak sedikit pun Aluna mengutuk musibah yang dialaminya tersebut. Sebab, dari musibah itulah dirinya dipertemukan dengan seseorang yang mampu membuatnya memiliki semangat baru. Semangat untuk terus berjuang mengukir nama indahnya di hati orang-orang yang dicintainya.