Putri Shara terpaksa bermain api dengan laki-laki lain karena lelah menghadapi Pangeran Ameer yang dingin dan kejam. Seorang pembuat pedang menjadi tempat ternyamannya untuk bersembunyi. Kashim, pria yang hangat dan penuh cinta. Dia tidak memiliki mahkota di atas kepala, tetapi mampu menjadikan Shara seorang Ratu seutuhnya. Mencintai Kashim adalah dosa terindah yang pernah dan akan selalu ia lakukan. Hingga suatu hari, Pangeran Ameer memanggil Shara untuk memberi tahu betapa hebat dirinya dan darah keluarga kerajaan yang mengalir dalam dirinya. Sehingga mampu membuat kepala dan tubuh Kashim terpisah, jasadnya tertanam di dalam tanah. Shara hancur. Seketika hidupnya kembali gelap. Bagaimanapun, Ameer tidak akan bisa merenggut hatinya.

Ameer begitu bahagia menganggap tidak ada lagi penghalang antara ia dan Shara. Sebab, kini cintanya kepada Shara telah tumbuh dan mengakar kuat di dalam hati. Namun, kemenangan Ameer tidak akan bertahan lama. Sebab, seorang pria dengan wajah serupa Kashim kembali muncul di hidup Shara, dan membuat kacau hati wanita itu, seperti yang Kashim lakukan dahulu.

Jika begini, cinta siapa yang akan Tuhan menangkan?

Apakah ikatan sah antara suami dan istri itu, atau justru permainan api Shara dan kekasih gelapnya?