Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Kadang aku ada di ujung sana." Cowok itu menunjuk satu bintang yang jaraknya jauh dari bulan. "Kadang juga sangat dekat denganmu." Kemudian ia tunjuk bintang yang berada dekat dengan bulan. "Tapi jauh atau dekat, aku tetap berada satu tempat denganmu kan?"
Aku mengangguk kecil, ikut melihat bintang-bintang dan satu bulan di atas.
"Tapi akhir-akhir ini, bintang merasa kalau bulan sibuk dengan cahayanya sendiri." Aku mengerenyitkan dahi, ia mulai membahas soal kami. "Cahaya yang ia dapat dari matahari yang membuatnya selalu ditunggu oleh para pecinta malam. Yang membuatnya dinanti para pujangga. Yang membuat setiap orang berdecak kagum hanya dengan melihatnya."
"Aku tidak tahu siapa matahari itu, tapi sangat sedih menyadari kalau keberadaanku tidak lagi berarti bagi bulan." Suaranya terdengar lirih. Tatapannya berubah lebih dalam, lebih hitam.
Aku terdiam. Di satu sisi bersama bintang membuatku nyaman, pada sisi lain, matahari membuatku bahagia. Jadi katakan, aku harus bagaimana sekarang?