Argus adalah penyelamatku di saat usiaku limabelas tahun.
Dia adalah orang paling bersinar yang pernah kutemui. Dia begitu hebat dalam mengabdikan hidupnya pada orang lain lewat Perkumpulan Holly. Sebuah perkumpulan yang dia dirikan, yang membuatnya menjadi pahlawan kemanusiaan, tokoh masyarakat paling dihormati.
Cinta yang dia berikan begitu memabukkan, membuatmu tak bisa berpikir jernih. Cintanya akan mengikatmu begitu kuat, menarikmu mendekat padanya, dan hanyut dalam keyakinannya yang kian tertanam, kian merubah hidupmu. Kamu akan jadi seseorang yang asing bagi dirimu sendiri. Itulah kekuatan Argus. Merubah seorang manusia yang hidup.
Argus adalah penghancur hidupku di saat usiaku duapuluh tiga tahun.
Dia adalah orang paling menakutkan yang pernah kutemui. Dia begitu hebat dalam merusak kehidupan seseorang lewat Perkumpulan Holly. Sebuah perkumpulan yang dia dirikan, yang membuatnya menjadi Dewa Penghancur ratusan jiwa, keluarga, dan bisnis.
Cinta yang dia berikan begitu menyesatkan, membuatmu kehilangan jati dirimu.
Aku tenggelam dalam pusaran Sang Dewa Penghancur.
Aku bukan lagi diriku yang kukenal.
Aku kehilangan kemampuan berpikir layaknya manusia ciptaan Tuhan yang sesungguhnya.
Aku adalah aku yang tanpa jiwa, tanpa kebebasan berpikir, tanpa kebebasan berperasaan, tanpa kehendak untuk melangkahkan kaki tanpa kata darinya.
Argus, sang Dewa Penyelamatku, adalah Dewa Penghancurku.
Aku tak bisa lagi percaya bahwa ada cinta yang tulus.
Hidupku rusak, hancur, berantakan, tak bermakna. Tak ingin lagi kumiliki hari-hari panjang seperti ini.
Aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku.
Aku tidak mau terus ada dalam kubangan Sang Penghancur Jiwa.
Bisakah aku mengakhiri hidupku sekarang?