Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Jika bukan karena Karta Tawikrana, sang kakak yang tengah sakit parah, tidak mungkin Jaya Wikrama sudi berkunjung ke Aceh. Sebab bagi duda 31 tahun dan memiliki trauma dari beberapa tragedi di masa lalu itu, Tanah Rencong telah menjelma nama asing yang bisa disebut dalam dunia dongeng belaka. Mengingatnya, hanya akan menguak luka lama. Terlalu banyak kenangan pilu tertinggal di sana.
Kembali ke Aceh, membuat lelaki yang menyimpan kenangan-kenangan di masa lalu itu menemukan banyak kejutan. Ia harus bertemu Saidah, isteri seorang keuchik di Alue Bagok yang sejak awal bertemu telah menolak kehadirannya. Apa pasal? Tak lain hanya karena Jaya adalah adik kandung Karta Tawikrana. Menurut perempuan Aceh itu, Karta adalah pembunuh suaminya dan telah menghancurkan masa depan.
Gagal menyampaikan pesan rahasia kepada Saidah, Jaya memutuskan sejenak berkunjung ke Meulaboh dan tanah transmigran, Desa Sumber Daya. Namun siapa sangka, di kota yang pernah luluh lantak oleh terjangan tsunami itu, ia justru bertemu dengan Pak Mujilan, seorang transmigran dari desa yang sama. Lelaki itu juga memiliki kisah pilu semasa pemberontakan GAM dan selepas tsunami. Yang paling parah, ia harus merelakan tanah surganya menjadi neraka sebab dikuasai ‘para serigala".
Ketika Saidah menyadari kekeliruannya, ia harus berpetualang bersama Jaya ke Patek. Di sana mereka menemukan sebuah petunjuk yang harus dibawa ke Sumber Daya untuk mengambil 'intan' yang disimpan Karta, sebelum 5 Februari 2010 atau musnah selamanya.
Kedatangan Jaya dan Saidah ke Sumber Daya, bukan saja memburu 'intan' yang tersimpan di rumah impian milik Karta, tetapi hadirnya Tri Sari, calon istrinya di masa lalu yang juga membuka tabir yang lain dari kisah Karta Tawikrana yang disembunyikan. Persoalan pun menjadi pelik. Salah seorang yang selama ini menjadi ‘serigala" bagi penduduk Sumber Daya, ternyata terkait erat dengan kisah masa lalu Karta Tawikrana, Tri Sari dan juga Jaya sendiri. Dia adalah Yodha, lelaki berperangai aneh yang memiliki banyak dendam di masa lalu terhadap lingkungan dan orang-orang sekitar.
Bagaimana akhir dari pencarian 'intan' yang ternyata ada di tempat itu? Terungkapkah masa lalu Saidah yang ternyata menyimpan dendam amat mendalam kepada orang Jawa? Akankah keberadaan Yodha mengungkap siapa orang-orang yang menjadi ‘serigala" selama ini? Tersibakkah rahasia hubungan yang pernah terjalin di antara Karta, Tri Sari dan Jaya di masa lalu? Temukan jawabannya hanya dengan membaca 'Satu Kisah yang Tak Seharusnya Dituturkan' hingga tuntas.
Seperti catatan harian yang berjalan menyusuri lorong kisah dengan setting Aceh yang dipenuhi tragedi. Novel ini mengambil jalan lain seperti tokoh utamanya. Naskahnya ditulis dengan sangat teliti, tanpa salah ketik, dan matang.
Saya menemukan jejak apa yang dimaksud Andreas Harsono (pakar jurnalisme sastrawi) dalam narasi ini. Kedekatan naratornya yang merinci amatan yang membayangi sepanjang ceita berjalan dengan sedemikian rupa, sehingga kedekatan narasinya muncul seperti sebuah memoar. Subyektif saya, perlu sedikit sabar untuk menemukan pencapaian narrative reporting setelah bab 4. Sebagai pembaca, saya meletakkan perayaan pembacaan saya sebagai pembaca awam, yang menikmati seorang kawan lama yang bercerita, berceloteh, lengkap dengan gerundelannnya, kecemasannya, dan perenungannya. Karya ini tidak menjanjikan apa-apa selain keinginannya untuk lulus dari ujian bercerita sampai akhir. Menarik sekali.
Penuturannya begitu manis dan lembut menurut saya. Bukan hanya itu, dalam novel ini kaya akan diksi. Dan kisah ini begitu mengharukan. Selain itu saya bisa mengetahui peristiwa di Aceh setelah tsunami, maka dari itu terima kasih Kang Sudah menuturkan kisah ini.