"Satu jari bisa mengetik. Tapi satu jari juga bisa mengubah sekolah."

Bobo bukan siapa-siapa. Ia hanya operator sekolah dasar yang bekerja di ruang sempit tanpa AC, dengan laptop tua dan tumpukan file. Tapi ketika sistem pusat error, guru bingung, dan data hilang—semua orang mencarinya.

Dalam diam, ia menyelamatkan pendidikan dari balik layar. Dalam senyap, ia menularkan semangat kepada anaknya, Lintang, untuk tidak hanya jadi pintar, tapi juga berarti.

Satu Jari Seribu Laporan bukan sekadar novel. Ini adalah penghormatan bagi para pekerja pendidikan yang tak terlihat. Mereka yang tanpa tanda jasa, benar-benar mengabdi.

Sebuah kisah inspiratif, menghangatkan, dan membuat kita bertanya: siapa sebenarnya pahlawan di balik sekolah kita?