Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Bukan aku tak rindu atau tak mau pulang. Tetapi, kejadian itu masih membekas di ingatan, hingga menjadi trauma!" (Anisah, ikut keluarganya transmigrasi bedol desa ke Bengkulu)
"Bapakku masuk bui karena kasus penyalahgunaan bantuan sosial untuk korban bencana. Beritanya tersiar di surat kabar. Karena itulah, aku malu untuk ketemu kalian." (Wiwit, Anggota Dewan)
"Rumahku hancur. Tak ada harta tersisa. Bahkan, letak tanahnya pun hilang tersapu lahar. Kami harus membangun semua dari awal. Namun, kemudian keluargaku menjadi terkaya di desa karena tambang pasir sisa erupsi." (Igay, Pengusaha sukses)
"Setelah kejadian itu, aku dan keluarga enggak kembali ke kampung halaman. Kami pindah ke Bandung. Tetapi, kehidupan kami tak semakmur di kaki gunung. Makanya, aku terpaksa menurut ketika orang tua memintaku untuk menjadi istri keempat salah satu pejabat BUMN. (Aini, sahabat yang ditemukan di tempat pengungsian)
"Hingga kini, aku masih mencari adikku yang hilang karena terpisah kendaraan saat mengungsi. Itu gara-gara Emak salah menuntun anak. Aku masih mencarinya lewat sosial media, tetapi yang kutemukan adalah kalian. Sahabat-sahabat kecilku." (Runi, pemilik warung di tepi danau)