Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Berawal dari putusnya Vina dengan Endi, mahasiswi semester akhir yang tengah menyusun skripsi itu semakin menjadi pemalas. Bagaimana tidak? Tiga tahun menjalin hubungan bersama lalu kandas karena Rina yang telah mengkhianatinya. Rina dan Endi resmi jadian sementara Vina hancur berantakan.
Sakit hati Vina belum terobati ditambah kedua orang tuanya yang selalu menganggapnya pemalas dan tidak bisa apa - apa hanya karena kesehariannya bermain laptop dan ponsel miliknya. Meskipun sesekali perempuan itu membantu pekerjaan rumah namun tetap saja di mata orang tuanya ia sang pemalas.
Vina memang pemalas tetapi bukan berarti ia tidak pernah berusaha. Bermain di depan layar laptop dan ponsel miliknya bukan hanya sekadar untuk menghibur dirinya saja melainkan perempuan itu berusaha melampiaskan rasa sakitnya dengan menuliskan kisahnya menjadi sebuah Novel. Selain itu berusaha menggapai mimpinya menjadi selebgram yang memang mengharuskannya bersosial media. Perempuan itu sangat kreatif namun pernyataan "orang tua selalu benar" masih sangat berlaku. Segala cara yang ia lakukan tetap saja ia dianggap pemalas dan tidak bisa melakukan apa - apa. Terlebih sang Ibu selalu membandingkannya dengan orang lain khususnya Lita, anak tetangga yang sangat rajin dan sudah bekerja.
Vina merasa semakin sendiri tidak ada yang mendukungnya. Bukankah seharusnya orang tua tidak membandingkan anaknya? Hati anak mana yang tidak sakit? Orang tua memang lahir terlebih dahulu tetapi bukan berarti orang tua selalu benar. Setiap orang mempunyai jalan hidupnya masing - masing begitu pun dengan Vina. Terlebih di jaman yang sekarang serba digital. Lalu berhasilkah Vina membuktikan bahwa sang pemalas bisa sukses? Lalu bagaimana kisah cinta Vina?