Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Juntaian waktu mengikat Malam dan siang berberat Lahirlah sosoknya ke dunia Menangis ia bersuara seraya
Juntaian waktu mengibas Siang dan malam berbias Bergerak dengan arah tujuan Diam bak batu tertimpa hujan
Juntaian waktu habis terputus Gejolak terang pedang terhunus Dentuman keras jatuhkan luka Berbalut asa terima duka Sembari kata keluar terhujam Maksud kata hati terhantam
Juntaian waktu kembali bergulir Banyak hal mati tersingkir Suara harapan terdengar berdesir Terlampau jauh sudah berpikir
Tandas sudah "urian ini dalam lima kali duduk. Memang bukan novel biasa, cerita dibangun dengan kepekaan khazanah bahasa yang senyatanya mulai samar-samar, setidaknya saya sebagai si awam yang membacanya. Novel ini seperi sebuah desain, yang sungguh dipikirkan ritem, kontur dan teksturnya dipikirkan dengan detail yang sungguh menimbulkan eksotisme. Sampai semua daging buah "urian" ini tadas, saya tak sempat lagi membuka-buka kamus, atau Google untuk mencari maknanya, semua menyublim dan mengalir begitu subtil dalam narasi. Terima kasih sudah menuliskan sesuatu yang mulai samar-samar di negeri ini. Saya cuma punya jempol dua, apakah cukup?