Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Aku rasa kamu cuman terlalu baper deh, Bunga. " Ujar Naya yang semakin membuat hati Bunga terluka. Bukan itu respon yang ia inginkan, bukan itu kalimat yang ingin ia dengar dari mulut sahabatnya. Bunga hanya terdiam memaku. Ia merasa sedikit menyesal telah menceritakan semuanya kepada Naya yang terlihat tak begitu menganggap ceritanya serius.
"Sudah, sudah... Gak perlu dipikirin terlalu macem-macem deh. Bentar lagi bel masuk, yuk cepet ke kelas!" Naya bangkit dari tempat duduknya.
"Aku mau di sini dulu." Singkat Bunga yang rasanya semakin tak tahan jika harus kembali masuk kelas.
"Okeh!" Tanpa melihat ke arah Bunga yang terlihat jelas masih belum baik-baik saja, Naya bergegas meninggalkannya seorang diri di bangku kantin sekolah. Bunga terus memerhatikan punggung sahabatnya yang kian menjauh dan hilang dari pandangannya. Ia kembali menarik napas dan mulai berpikir, "Kepada siapa aku harus percaya? Bahkan untuk bercerita pun aku tak tahu harus kepada siapa."