Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Jangan merasa menyesal jika kau telah menempati rumah itu, Anak muda."
Kisah ini bermula ketika ada sebuah keluarga yang baru saja pindah ke rumah barunya. Sebelum menempati rumah itu, banyak sudah orang-orang sekitar yang mengatakan bahwa "Konon katanya rumah itu adalah rumah terkutuk."
Namun, keluarga tersebut tidak percaya akan hal itu. Mereka menganggap itu hanyalah lelucon kuno yang terlalu dianggap serius.
Tetapi, setelah menempati rumah itu kurang lebih seminggu, terdapat hal-hal aneh yang terjadi. Seperti kursi yang berpindah sendiri, keran air yang tiba-tiba nyala, ada bunyi langkah kaki, bahkan ada suara seperti perempuan sedang tertawa.
Keluarga tersebut mulai merasa risih akan 'Hal aneh' itu. Lantas, mereka tersadar akan apa yang dikatakan oleh orang-orang waktu itu tentang rumah ini, dan pada akhirnya mereka mempercayai bahwasanya rumah ini adalah rumah terkutuk.
Suatu saat, mereka ingin pindah dari rumah tersebut. Mereka sudah packing barang dan siap berangkat, namun aneh! Mereka justru kembali melewati jalan menuju rumah itu, ya, mereka seperti berputar-putar di jalan yang sama.
Pada keputusan akhir, merekapun pasrah akan apa yang terjadi. Mereka mencoba menjalani hari-hari seperti biasa, meskipun sering kali di landa keresahan akibat 'gangguan' yang sering muncul.