Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pijar mengalami kejenuhan hidup di ibukota. Bahkan ia sempat terpantik mengakhiri hidupnya saja. Musabab tak ada lagi, motivasinya mengejar dunia ini, untuk apa. Ia kesepian di sana. Ayah dan ibunya telah dipanggil Tuhan. Percintaannya carut marut. Studi sarjananya tak pernah selesai dan memiliki ijazah. Karirnya runyam. Namun sebagai seorang mantan aktivis pergerakan mahasiswa, Pijar sesungguhnya masih bisa memanfaatkan jejaring organisasinya. Jika ia mau bekerja di lingkar kekuasaan negara. Namun itulah pilihan hidup Pijar. Dengan belum menyandang gelar sebagai seorang pemuda rantau yang sukses. Ia nekat pulang kembali ke tanah asal.
Pijar siap berhijrah. Hijrah dari dunia lamanya. Ia pun berangkat menuju kota Batu. Di sebuah dusun mungil yang terletak di kota lereng pegunungan, Pijar dulu dilahirkan. Namun kini tak ada orangtua Pijar yang membantunya disana. Di kawasan paling dingin di timur pulau Jawa itu, ia hanya di sambut Kakek dan Neneknya yang telah renta. Apa sesungguhnya yang dicari Pijar di sana. Bukankah di ibukota, ia lebih mudah mendapatkan segalanya. Namun dalam perjalananya mencerai kota megapolitan. Pijar diperjumpakan dengan banyak hal. Baru dan unik.
Pijar bukan hanya merasai ia pulang ke tanah asal. Ia rasakan di kota asalnya, Pijar kembali menemukan jati diri. Motivasi bergerak kembali. Menata hidupnya lagi. Ia menemukan sahabat, guru dan cinta. Pijar berjumpa dengan harapan. Namun, ia tak lantas kemudian mudah berhidup seperti kebanyakan orang. Lika-liku ujian datang silih berganti. Pijar pun dihadapkan dengan konflik yang tak ia duga-duga. Bahwa kesalahan masa lalunya di ibukota, masih menghantuinya tatkala hidup di desa. Bagaimanakah Pijar akan melaluinya. Siapakah orang-orang terkasih yang menemani perjuangan barunya. Ragam kisah yang haru biru dan heroik. Akhirnya mengantarkan Pijar, pada pergerakan manusia yang tak pernah usai. Jika ia memang masih ingin memperjuangkan idealismenya di dunia realita.
novel yang keren dan apik, ceritanya bagus di kemas dengan bahasa yang indah dan puitis.
Suka sekali dengan kalimat, kini cinta mereka, tidak lagi berpuasa. ternyata puasa, bukan cuma menahan lapar dan amarah saja tetapi cinta pun bisa puasa jg.
Bagi para penulis pemula, termasuk saya, bisa buat jadi pendoman kita dalam mencari ide ataupun gaya penulisan. jangan lelah, menuangkan ide-idemu ke goresan tinta, sukses terus kak 😃.
Buku ini layak dibaca. Premisnya dari awal tajam terhadap akhirnya sudah memiliki daya tarik sendiri. Bahasanya ringan sehingga akhirnya mudah dipahami. Bedanya buku ni dengan yang lain banyak mengaitkan loyalitas. Suatu ide yang menarik dan inspiratif. Setelah membaca premis saja ku rasa sudah cukup untuk menemukan alasan kenapa saya harus membaca bab selanjutnya. Semangat berkarya kak didin
Satire di dalam naskah novel ini sarat akan pesan-pesan positif kepada pembaca ; ikhwal komitmen kebangsaan, hakikat beragama, pendidikan, perjuangan pemuda dan masih banyak lagi.