Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Rio yang sedang termenung di kagetkan dengan kedatangan adik nya.
"Bang Rio...itu tenda adek, uda di bikin dari tadi, kok gak jadi - jadi ya...?! Bukan nya jadi, eh...malah kusut dan mau ancur tu terpal nya..hehehehe..."
Datang - datang, Fitri langsung mengeluh kepada abang nya.
"Susah banget rupa nya dirikan tenda aja. Abang nanti buatin tenda punya adek dulu ya...?!"
Pinta Fitri kemudian.
Di Tarik nya tangan abang nya lalu menggelendot dengan manja.
Diri nya sedikit kurang nyaman karena di pandangi ratna.
Fitri yang lalu sadar kalau di dekat abang nya ini rupa nya ada Firman dan Ratna, segera melepaskan pegangan tangan nya dengan raut wajah bersemu merah.Sebentar kemudian diri nya lalu memperhatikan ke dua teman abang nya ini.
Memperhatikan Ratna, Tiba tiba saja alarm bahaya dalam benak nya berbunyi.
"Hemmm..."
Tanpa sadar Fitri melengkung kan bibir nya.
Namun sedetik kemudian wajah nya kembali ceria dan menatap abang nya dengan gembira.
"Eh iya...kalo gak, gini aja...adek buat tenda di sini aja deh, deket tenda abang aja, gimana bang...?!"
Entah dapat ilham dari mana, Tiba-tiba saja Fitri mencetus kan kata-kata itu.
"Eh..."
Rio terkejut dan segera menggeleng kan kepala nya sambil tersenyum.
"Ya gak boleh dong, dek... Kan kesepakatan nya tenda wanita dan pria di pisah agak jauh. Nanti apa kata yang lain kalo kamu sendiri yang tenda nya disini...? yang lain bakalan iri dong...?!"
"Tapi kan...aku ni adek abang sendiri lho...?!"
Kata Fitri memajukan bibir nya.
"Iya, Abang tau...dan Yang lain juga pasti tau.maka nya nanti bisa di bilang Nepotisme lho...hehehe..."
Rio makin tersenyum geli.
"lagian kamu sama abang kan sodara, tapi kan bukan apa-apa kalo sama temen abang yang lain nya.... hayoooo...?!hehehehe..." Kata Rio sambil mengacak acak rambut adik nya.
Kalau biasa nya Fitri langsung kesel kalau di acak acak rambut nya, tapi kali ini seperti nya Fitri sengaja membiarkan abang nya menyentuh rambut nya, dan malah tertawa senang.
Rio merasa senang adik nya hari ini tidak bertingkah dan diam saja, mau menuruti apa yang di lakukan Rio pada nya,
"Lagian gak enak sama yang lain nya.
Walau abang ketua nya, tapi abang tetep harus jalanin aturan yang uda disepakati bersama anak - anak lain nya lho dek...?!"
Lanjut Rio menambahi.
"Ya uda deh....Gak apa-apa. Yang penting tenda adek cepat di buatin. Uda mau sore juga ni soal nya."
Akhir nya Fitri mau mengerti walau pun masih sedikit cemberut.Sudut Mata nya melirik ke arah Ratna dengan tajam.
Ratna mengerutkan dahi nya melihat tingkah aneh adik nya Rio ini.
"Aneh...ni bocah keliatan nya gak seneng banget abang nya deket sama aku...?!"
Tapi sesaat kemudian Ratna tidak menggubris nya lagi.
Tidak merasa nyaman karena terus di tungguin, Akhir nya Rio memutus kan untuk menjabangi wilayah tenda khusus bagian wanita dan membantu mendirikan tenda mereka.
Diri nya langsung mengajak Firman,
"Mmm,mannn... Firman...!!!"
Panggil nya kemudian,
"gini aja deh, Bro... Tenda kita kan mau jadi ni. tinggal finishing aja sedikit. Kita bantuin bangun tenda anak anak cewek aja dulu yuk...?!"
Rio menggulung sisa tali yang tadi untuk mengikat tenda nya ke patok.
"Ehhh, oh iya... Anak - anak yang lain nya pada kemana, man??"
Lanjut tanya Rio karena sedari tadi tidak di dapati nya Kelvin CS.
"Ohhh...mereka lagi pada nyari kayu buat bahan tenda sama buat acara api unggun malam ini."
Jawab Firman.
Rio mengangguk dan tidak bertanya lagi. Tak lama kemudian, Rio bersama Firman mengajak Ratna dan Fitri untuk ke bagian tenda nya.
-@#@-
Akhir nya, karena sudah terlanjur membantu membuat tenda adik nya, Ratna serta Dwita, pihak teman wanita yang lain juga menuntut untuk di bantu dalam membangun tenda nya.
Alhasil, sudah hampir gelap ketika Rio selesai membantu membangun tenda di bagian wanita.
Dengan gerakan cepat, di bantu firman, Rio segera merampungkan pendirian tenda nya sendiri yang tadi terpaksa di tunda dulu penyelesaian nya karena membantu adik serta para teman wanita sekelas nya dalam membuat tenda.
Begitu Rio ingin beristirahat memasuki tenda nya, Dwita datang bersama Ratna dengan membawa Rantangan berisi mie rebus dan berbagai makanan serta cemilan,
"Riooo...Ayokkk lah, kita makan dulu...!"
Ajak Dwita menahan Rio yang ingin memasuki tenda nya.
"Ahh kenapa jadi repot - repot banget sih...?!"Ucap Basa basi Firman langsung menyambar sebelum Rio menjawab nya.
Diri nya yang tadi nya sudah duluan masuk tenda, kini menongolkan kepala nya. Raut wajah nya sangat bergembira sekali setelah melihat ada Ratna juga di sisi Dwita.
"Bukan untuk kamu, tapi buat Rio yang uda bantuin kami tadi...!"
Celetuk Ratna dengan sadis.
Firman langsung pasang muka sedih.
"Walau dikit...aku juga bantuin lho, tadi...?!"protes nya.
"Kamuuu...?!"
Ratna sudah membuka mulut nya ketika kata - kata nya di potong Rio.
Firman langsung merubah raut sedih nya jadi sumringah kembali. Dengan tanpa malu malu lagi, diri nya langsung keluar dari tenda dan menyambut rantang yang masih di pegang Dwita.
"Uda sini duduk dulu yuk...!!!"
Rio segera mengeluarkan suara nya ketika di lihat nya Ratna sudah mengeluarkan tanda tanda ingin ngomel kembali kepada firman.
Di keluarkan nya tikar berbentuk terpal yang masih terlipat dari tas ransel nya.
Lalu di bentang kan tepat di samping pintu tenda.
Dwita dan Ratna pun segera mendekat dan mengambil tempat.
Rio ingin ikut duduk ketika dilihat nya dari jauh ada sesosok gadis yang berjalan mendatangi nya dengan membawa rantang di tangan kanan nya.
Gadis itu berjalan dengan cepat sambil memanggil nama nya.
"Bang Riooo...bantuin sini napa..?!"
panggil nya manja.
"Bentar ya...!"
Kata Rio kepada Dwita dan Ratna.
Dia langsung berdiri dan segera mendekat ke arah adik nya.
"Siapa tu...?"
Tanya Dwita tiba - tiba dengan Raut wajah yang berubah menjadi sangat sulit untuk di jelas kan arti nya.
"Hahhh...?!"
Ratna kaget,
"Elo gak tau...???" Tanya Ratna lirih.wajah nya menyiratkan keheranan nya.
Chapter belum tersedia
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk