Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Vin, Mungkin nggak sih kalo Lo terbuka tentang sakit HIV Lo lima tahun lalu, Lo nggak perlu berhenti berobat. Mungkin aja Lo hari ini meninggal dengan cara lain? Mungkin Gue nggak lanjutin hidup dengan tertular HIV juga?
Kenapa alasannya sepele banget, Vin? Cuma karena takut Gue tau tentang Lo suka gonta-ganti pasangan dan nggak mau tidurin Gue sebelum nikah terus lo sembunyiin sampai hasilnya vatal gini? Nggak logis banget, b*ngs*t!!! sekarang Gue juga tertular HIV dan Lo meninggal karena udah jadi AIDS. Sekarang Gue harus gimana, Vin? Gue harus marah sama siapa kalo Lo udah beda alam? Gue nggak sanggup nerima kenyataan, Vin. Tapi Gue masih hidup. Gue nggak ngerti harus ngelangkah kemana".
Isak tangis bercampur amarahnya seakan tidak terbendung lagi, Putih terus meracau sambil sesegukan lirih seorang diri. Bak dunia telah runtuh, Tubuh mungil yang lunglai di samping makam Suaminya itu harus menopang beban berat seumur hidup karena rahasia pahit Vino.
Hingga Rintik Putih tersadar, HIV masih bisa hidup normal dan 'sehat' meski dengan bantuan obat. "Gue cuma perlu lanjutin hidup, kan?" Ucapnya hilang arah.
"Semua akan baik-baik aja, Put. Sean temenin Putih sampai kamu bahagia, ya?". Suara yang tiba-tiba datang dari belakang Putih seakan menenangkan jiwanya