Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Patah hati karena kisah percintaan yang kandas? Bukan, Shazia patah hati karena tidak dianggap sahabat oleh teman sebangku sendiri selama tiga tahun selalu sekelas. Ketika lulus SMA sang teman sebangku yang dikira sahabat tidak mengundangnya ke pernikahan karena hanya keluarga dan yang dianggap keluarga yang diundang. Atas alasan demikian, Shazia merasa seakan-akan perasaannya sebagai sahabat hanya bertepuk sebelah tangan.
Shazia lantas mengintropeksi diri mengapa sesakit hati ini. Ia kemudian memindai memori-memori dalam ingatannya, tiada disangkanya ia alami ketakutan semasa SD selama lima tahun. Sebuah akun media sosial rahasia pun dibuatnya untuk menumpahkan segala apa yang pernah dialaminya. Dan tak disangka, seseorang telah meretas segala akun media sosialnya dan mengetahui apa yang Shazia tuangkan ke akun rahasia tersebut.
Tidak hanya itu, sang peretas pula menampakkan diri demi meyakinkan korban peretasannya yang merasa telah menjadi orang buruk dalam pertemanan untuk meyakinkan bahwa gadis tersebut bukanlah gadis buruk, bersamaan ingin meyakinkan pula bahwa sang peretas bukanlah orang yang jahat.
Saya sangat mengapresiasi cara penulis dalam menggambarkan perasaan Shazia yang patah hati. Penulis dengan sangat detail menggambarkan bagaimana Shazia merasa seakan-akan cintanya sebagai 'sahabat' bertepuk sebelah tangan. Rasa kecewa dan sakit hati Shazia yang begitu mendalam benar-benar terasa di hati pembaca.