Gunung Arthabumi tak lagi tenang. Limbah dari tambang emas di Sriman meracuni aliran Sungai Cihampar, mengancam hutan Sonokeling dan kehidupan desa Curugparay. Di tengah kerusakan yang terus meluas, Rahman Al Hakim memilih jalan sunyi: menjadi penjaga hutan yang bergerak diam-diam, melawan lewat sabotase dan catatan.

Namun perjuangan itu tak lagi cukup saat ia bertemu Fira—seorang teknisi lingkungan yang terikat keluarga tambang, dan Niskala—penjaga lokal yang menyimpan luka sejarah. Perlahan, simpul-simpul perlawanan terbentuk, tapi begitu pula tekanan dari jaringan kekuasaan yang mengaburkan batas antara hukum dan kehancuran.

Resonansi Bayangan Menyala adalah kisah tentang keberanian memilih jalan sendiri, di tengah kerusakan yang diwariskan dan cinta yang tumbuh dari keyakinan yang goyah. Ini bukan hanya tentang menyelamatkan hutan, tapi tentang mempertahankan harapan ketika kebenaran tak lagi hitam-putih.