Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Jarak hanyalah perwakilan kata, hati adalah penentunya. Kadang kala juga keadaan, intinya tidak ada yang pasti.
"Tin, Pada akhirnya cinta itu akan abadi. Seberapa kuat hari ini kau bertahan merupakan kekuatan sebenarnya" Rekaman berakhir. Tini terdiam menatap keluar jendela ruang kerja Burhan.
Ia menggerutu dalam hati, menyimpan dalam-dalam peluh yang datangnya terus berulang. Mengantongi jejak-jejak hasil perintisan hubungan mereka, benar kata Burhan. Cinta itu abadi, hanya perihal siapa yang lebih dulu pergi.
"Jadi, apa yang bisa aku tinggalkan?" Tulisnya dibalik surat Burhan yang ia baca pertama kali.
"Kau meninggalkan satu hal, seharusnya kita bersama sekarang" "Memadu kasih, bertukar pikiran dan membesarkan benih" "Burhan..."
Semakin sunyi malam, Tini memeluk dirinya sendiri, menutup horden maron yang sudah sebulan tidak di tutupnya. Cinta abadi, tetapi siapapun yang hidup dan bertahan haruslah memilih untuk menutup dan menemukan keabadian lain.