Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Di bawah langit malam yang kelam, tanpa sedikit pun memunculkan cahayanya sang bintang apalagi cahaya sang rembulan.
Di tengah-tengah taman yang banyak ditanami bunga eglantine yang merumpun, . . . juga di antara hujan taburan kelopak bunga pohon plum yang jatuh meluruh.
Beserta di sekitar beterbangannya bola-bola cahaya api, dilengkapi dengan kepakkan sayap kecil ratusan kupu-kupu merah muda.
Mereka berdua, sepasang anak muda berlawanan jenis, yang masing-masing darinya sedang mencium harumnya setangkai bunga keramat pun, . . . saling berhadapan satu sama lain, dengan ekspresi muka yang tampak begitu serius.
"Daripada Tunangan saya, . . . ."
"Daripada Tunanganku, . . . ."
Berbicara bersamaan sekaligus bergerak secara bersamaan pula, mereka . . . lekas melanjutkan ucapan yang sempat terjeda dengan menggunakan suara yang lantang, seraya mengasongkan tangkai bunga yang tengah dipegang sendiri untuk cepat-cepat diberikan kepada sang lawan bicara.
". . . Saya akan memilih Anda!"
Sang pemberi bunga yang melambangkan cinta mati, yaitu bunga mawar hitam, . . . Lady dari kediaman Marquess Eiren, Darissa.
". . . Aku akan memilihmu!"
Juga sang pemberi bunga yang melambangkan banyak kebebasan, yaitu bunga bakung laba-laba merah, . . . Pangeran kedua kerajaan Aethelred, Lancient.
"MARI/AYO KITA MENIKAH!"
Sudah memutuskan untuk bekerja sama, . . . dalam membalaskan dendam mereka.