Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Masa terindah putih abu-abuku adalah di tahun keduaku sebagai pelajar SMA. Seorang guru pernah mengatakan padaku, kelas dua memang buat sebagian besar pelajar SMA adalah masa terbaik.
Di tahun kedua, ada lebih banyak kisah tertulis. Semua lebih saling mengenal. Lebih banyak orang-orang tersenyum dan tertawa bersama. Jiwa-jiwa solidaritas juga tumbuh dengan cepat walau munculnya sering di waktu yang tidak tepat seperti pada saat ujian.
Di tahun kedua, ada lebih banyak kepribadian yang menjadi tokoh dalam kisah orang lain. Seperti dia yang menjadi pemeran utama dalam kisahku kala itu. Dia bukanlah ketua OSIS yang menjadi pujaan kaum hawa satu sekolah. Bukan kapten tim basket yang popular di kalangan murid perempuan. Terbaik dari seorang dia sebagai seorang murid adalah ia juara satu jurusan yang jelas menjadi kebanggan di kalangan guru. Dia juga lumayan pandai dalam olahraga kaki terutama futsal.
Kepribadian dia hangat dan mudah bergaul dengan orang lain. Dia tegas di waktu tepat. Dia menyenangkan di kala kebosangan menyapaku. Dia kuat di kala aku mulai lemah. Dia menjadi alasan untukku mengulas senyuman dan mengeluarkan air mata. Dia menjadi kebahagiaan dan luka. Dia seseorang yang aku suka.