Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Di suatu sore yang damai, seorang gadis berambut pirang dengan nama lengkap Wylie Odelia secara diam-diam tengah memandangi lelaki yang disukainya, Isaac Shaquille. Lelaki yang jarang bicara itu memainkan sebuah violin kayu di ruang musik sekolah dengan begitu indahnya. Sorot matanya yang dingin dan tajam membuat bulu kuduk Wylie merinding setiap memandanginya dari kejauhan. Jantungnya berdebar-debar tak normal setiap kali matanya tertutup rapat. Keringat dingin pun mengaliri tangannya deras.
HATCHIH! Akibat bersin yang tak disengaja, Wylie yang telah ketahuan, sekarang ini dihadapkan oleh situasi yang aneh. Begitu tahu kalau dirinya memiliki seorang penguntit, Shaquille tak marah, ia malah menawarkan kotak bekalnya yang berisi beberapa potong daging berwarna kemerahan pada Wylie. Tak bisa menolak, Wylie pun memasukkan daging itu ke dalam mulutnya dan mengunyahnya perlahan-lahan. Teksturnya agak kenyal dan lengket, rasanya pun agak aneh, membuatnya merasa mual.
Tanpa memberi balasan apa pun, Wylie langsung berlari pergi dari tempat itu. Namun bukannya merasa ilfeel, rasa suka gadis itu malah bertambah menjadi rasa cinta! Bulu kudukknya merinding, tetapi ia menyukai sensasi itu. Ia bersyukur, Shaquille bukanlah tipe lelaki yang terkenal dan memiliki banyak penggemar di kalangan para gadis, jadi dirinya bisa terus menyukainya dengan tenang, tanpa gangguan sama sekali.
"Hai! Namaku Yovanka Deborah! Salam kenal, semua! Mohon bantuannya!" Sampai murid baru itu datang dan mengacaukan segalanya.
Hal yang menarik dari novel PSYCHO karya Kak @hyohanis adalah pembawaannya yang manis, gaya bercerita yang mengalir dan asyik diikuti. Sesekali, ada kalimat yang terasa rancu karena 1-2 kata yang hilang, but it's okay, itu hanya saltik dan tidak mengganggu cerita. Namun... saya (jujur) belum merasakan nuansa Jerman-nya. Nama-nama yang dipilih Kak Anis pun tidak menggambarkan bahwa mereka orang Jerman. Nama-nama itu seolah-olah diambil secara acak dan bukan nama marga (keluarga). Novel PSYCHO masih bisa dikembangkan lagi, dibangun semestanya dan ditingkatkan lagi kekentalan nuansa Jerman-nya agar pembaca benar-benar merasa sedang berada di Jerman saat membacanya. Good luck untuk penulis~ ❤️