Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Lega hati Rivan saat Nadira sudah pergi. Rivan bergegas untuk mencari keberadaan Celline. Rivan mulai menyusuri jalan setapak itu dan berhenti di suatu kios yang tak jauh dari tempat Rivan bertemu dengan Nadira tadi.
"Gue cariin, ternyata lo nyangkut disini. Baru juga berapa menit lari, masa udah capek aja," ujar Rivan lalu duduk di sebelah Celline.
"Siapa suruh ngajak gue jogging, lo kan tahu gue baru sehat," Celline tidak ingin kalah dengan Rivan.
Rivan tak bisa berkutik lagi. Ia kehabisan kata-kata untuk melawan Celline, "Bang, es campurnya satu," Ucap Rivan. Sembari menunggu es campur itu datang, rivan menunjukkan undangan yang diberikan nadira yang tak sengaja bertemu denganya. Celline yang melihat hal itu tak banyak bertanya, Celline tahu apa yang dimaksud rivan. "Jadi lo mau datang atau nggak?" tanya Celline langsung. "Gue nggak tau, Lin. Gue bingung. Tadi Nadira bilang gue di suruh datang sama sama pacar baru gue. Lo tahu sendiri kan gue nggak punya pacar. Gue udah males buat pacaran lagi. Sahabatan sama lo aja udah buat gue bahagia banget, Lin," jelas Rivan.
Celline menikmati sesendok es campur, "udah lo datang aja, nanti gue temenin," jawab Celline singkat.