Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sesosok lelaki sepuh menyibak tirai jendela. Dari atas bangunan nan tinggi menjulang, ia bisa melihat kerumunan massa merangsek memenuhi jalanan kota. Asap membumbung tinggi disertai pengrusakan fasilitas umum. Pertokoan yang berjejer disepanjang jalan terlihat meranggas, menyisakan warna hitam dan bau hangus terbakar. Mobil-mobil dijalanan pun tak luput dari amuk massa. Sudah sepekan lebih kerusuhan ini terjadi dan semakin lama situasi makin tak terkendali.
Nun jauh dipelosok negeri, seorang bocah berusia 9 tahun duduk didepan televisi hitam putih berukuran 14 inci, matanya nyalang melihat kerusuhan yang terjadi. Bagaimana mungkin tokoh yang diidolakannya sejak lama kini hendak diturunkan beramai-ramai oleh rakyatnya sendiri. Dan yang paling mencemaskannya adalah bagaimana nasib kakaknya yang tengah menuntut ilmu di ibukota, apakah dia turut bergabung bersama para mahasisiwa yang berhasil menduduki gedung DPR/MPR. Bagaimana jika kakak satu-satunya yang dimilikinya menjadi bagian dari korban kerusuhan Mei 1998.