Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bintang, gadis yatim-piatu yang hidup sebatang kara, mencoba mengakhiri hidupnya karena lelah akan semua kebimbangan, ketersesatan, keputusasaan, kebencian, serta kegagalan yang harus dipikulnya seorang diri. Ia tak pernah memiliki hasrat untuk dapat menjalani hari esok, pun seterusnya juga selamanya, dan memutuskan untuk meniadakan saja hari esok. Namun, upayanya ternyata tidak berhasil dan ia malah terjebak dalam dunia antara hidup dan mati, tanpa mengingat apapun tentang kehidupannya bak seorang bayi yang baru lahir.
Di dalam dunia tersebut, ia bertemu dengan Dedi—malaikat maut aneh—dan juga Langit, jiwa yang juga terjebak di dunia persimpangan seperti dirinya. Untuk dapat terbebas dari dunia persimpangan—entah untuk hidup atau mati—Bintang dan Langit harus menjalankan beberapa tugas, salah satunya untuk mengingat jati diri mereka saat masih hidup. Ternyata, menjalani kehidupan dan kebingungan dalam dunia persimpangan nyatanya tidak seburuk itu. Masa-masa di dunia persimpangan membuatnya tersadar akan berharganya hidup. Dengan Langit dan juga Dedi yang sering membantunya, setidaknya Bintang tidak merasa sendiri, membuatnya menyesal tak dapat mengabadikan momen tersebut dalam sekadar sebuah potret.
Ia tak pernah menduga, bahwa sosok-sosok yang ia temui di dunia persimpangan itu ternyata memiliki hubungan dengan kehidupan masa lalunya.