Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Kanina tersadar dari koma selama tiga tahunnya. Ia tak ingat ayah, ibu, adik dan sahabatnya sendiri, yang datang ke rumah sakit pada hari ia terbangun. Berusaha memulihkan diri dengan sisa ingatan yang membingungkan, ia mulai menyadari ada kebohongan yang tersimpan di balik cerita mereka.
Mencoba untuk membangun puing-puing kehidupan yang seakan tak menyatu dengannya, Kanina selalu merasa kehilangan arah. Rentetan pertanyaan mengenai; Siapakah ia sebenarnya? Kenapa semua orang terlihat tak nyata? Kenapa semuanya terasa bias baginya? tak terjawab dengan mudah. Kanina harus mengumpulkan sedikit demi sedikit anomali yang tertangkap oleh pengamatannya. Menyimpan kegelisahannya sendiri karena tak ada orang yang mempedulikannya.
Ia bertemu dengan Alice dan Nino, dua teman dari masa lalu yang sedikit memberikan bayangan tentang ‘Kanina ‘ yang dulu. Kemudian ia bertemu dengan Angga, kasir toko buku yang sangat manis dan menawan. Walau satu pun dari mereka enggan untuk berbicara banyak, akan tetapi Kanina bersyukur ia masih merasa mempunyai suatu ikatan dengan dunia ini. Setidaknya, ia tahu jejak dirinya benar-benar tertinggal pada ingatan mereka.