Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Memang benar, manusia tidak bisa memilih, kepada siapa dia jatuh cinta. Tapi setidaknya, dalam mencintai, harus menggunakan logika.
"Aku tidak habis pikir May, kamu bisa jatuh cinta sama laki-laki model begitu, sudah pekerjaannya tidak jelas, suka kirim pesan pribadi dan menggoda banyak wanita cantik di media sosial, terjerat judi online, sekarang pinjaman online, nanti apalagi May? apa masih ada yang kamu sembunyiin dari aku? Jangan diam saja May," ucap Diana kesal kepada sahabatnya. Maya hanya tertunduk diam.
"Waktu kita masih sekolah dulu, kamu itu siswa yang pintar loh, selalu juara kelas, tapi aneh, bisa-bisanya nikah 18 tahun, sudah punya dua anak, tapi suami kamu tidak memberi nafkah dengan benar, kamu masih bisa bertahan May?"
"Selama berumahtangga, kamu yang bekerja banting tulang mencari uang buat keluarga, kamu pikir kamu itu hebat May? Ngga Maya, kamu ngga hebat sama sekali, tapi kamu itu bodoh! Mau sampai kapan kamu bertahan?"
"Kamu itu cantik, baik, mandiri, tapi kalau tidak dihargai oleh suami kamu, sama saja hidup kamu itu sia-sia Maya. Ingat! jatuh cinta boleh, bodoh jangan, jatuh cinta juga harus pakai yang namanya logika," lanjut Diana bertubi-tubi dengan nada sedikit kesal, dan lagi-lagi Maya hanya terdiam.
Inilah kisah Maya, yang mungkin juga kisah sebagian perempuan yang pernah ada dimasanya.