Kalimat perpisahan akan selalu menyakitiku, Bulan. Kepergian tanpa maaf itu merenggut jiwaku perlahan-lahan. Aku hidup tanpa mengenal kata 'mengikhlaskan'.

Aku akan menuliskan semuanya dalam buku ini. Buku usang ini akan bercerita tentang perjuanganku mendapatkan kembali cintamu dan kata maaf yang sepadan itu. Lalu kita kembali menjadi satu semesta yang utuh walau tanpa angkasa yang menaunginya.

Cari aku diantara untaian kata maaf itu, Bulan. Temukan aku diantara ribuan tinta hitam yang kucoretkan dalam buku itu. Tunggu aku. Tetaplah menjadi mata angin untuk kapalku