Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bagi warga kampung, Sandayu hanyalah seorang pengangguran: hidup santai, tidur siang di pos ronda, nongkrong tanpa bayar, dan sering bikin orang geleng-geleng kepala dengan kelakuan absurdnya. Tak ada yang tahu dari mana ia bisa terus hidup enak tabungannya selalu penuh, kebutuhannya tercukupi, dan masa lalunya seperti kabur ditelan waktu.
Yang orang tahu, Sandayu hanyalah pria tanpa kerjaan.
Namun, semua berubah ketika ia naik ke atas panggung sebagai seorang stand-up comedian. Di sana, lewat canda tawa dan celotehan kocaknya, ia mulai membongkar potongan-potongan kehidupannya: dari kejadian konyol sehari-hari, pengalaman aneh yang bikin publik terbahak, sampai isyarat samar tentang siapa dirinya sebenarnya.
Semakin banyak ia bercanda, semakin banyak misteri yang justru terungkap. Apa benar Sandayu hanya pengangguran biasa? Dari mana datangnya harta yang tak pernah habis? Dan kenapa setiap leluconnya terasa seperti kode tentang masa lalu yang tak pernah ia ceritakan?
"Pengangguran" adalah novel aksi-komedi absurd penuh tawa, satire kehidupan, dan misteri yang dibalut dalam lawakan. Karena terkadang, panggung komedi adalah tempat paling jujur untuk menyembunyikan kebenaran.