Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dinni harus pindah dari sekolah biasa ke pondok pesantren cuma karena ia kerap membikin masalah?
Marah banget!
Padahal menurut Dinni nakalnya itu masih tergolong sepele. Berantem dengan teman sekolah, ngajak balikan mantan, mengacau saat temannya ulang tahun sweet seventeen, hingga kecelakaan karena tidak berkonsentrasi saat mengemudi adalah hal yang biasa, kan, ya?
Keputusan telah ditetapkan. Papi dan Mami mengantar Dinni ke pondok pesantren terpencil di kaki lereng perbukitan Menoreh, Kulon Progo.
Papi dan Mami berharap akhlak dan tabiat Dinni berubah menjadi lebih setelah tinggal di pondok. Sayangnya, Dinni kesulitan untuk beradaptasi.
Belum lagi gadis itu harus menghadapi cemburu buta ketua keamanan pondok yang mengira Dinni ganjen pada Gus Syamil, anak pemilik pondok pesantren Bendung Kahyangan, yang ditaksirnya.
Hukuman demi hukuman menimpa Dinni.
Dinni minta dijemput Papi dan Mami. Ia tak kuat lagi dirisak. Tapi, orangtuanya memaksa anak bungsu mereka untuk tetap bertahan tinggal di sana.
Hingga akhirnya Dinni kabur dan mengalami kecelakaan. Jasadnya terguling dan terlupakan di hutan yang terletak kaki lereng Menoreh. Rohnya yang marah menuntut balas merasuki perempuan edan yang kerap berkeliaran di hutan dan menyerupakan dirinya begitu mirip dengan Dinni.
Dinni yang 'baru' kembali ke pondok pesantren. Dinni yang pucat, diam, dingin, dan yang akan menuntut balas yang setimpal akan perbuatan keji yang diterimanya.