Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pandora, sebuah kata berdefinisi abstrak yang punya banyak versi. Ada yang menyebutnya sebagai 'mahakarunia', ada juga yang kerap kali menyebutnya sebagai 'bakal musibah', hingga membuat kata berparas indah ini malah berubah menjadi sebuah idiom yang tak jelas hendak mengungkapkan apa. Pada akhirnya kisah ini memperjelas segalanya. Ibarat seorang bajak laut yang rela terombang-ambing di tengah badai samudra demi menggapai sebuah pulau harta karun yang diimpi-impikannya, begitupun demi membuka makna dari sebuah pandora, Ratna rela bertaruh darah dan nyawa.
Gadis itu punya definisi yang berbeda terhadap idiom ini. Pandora menurutnya bukanlah sebuah mahakarunia ataupun bakal musibah, melainkan sebuah peti mati yang menyimpan banyak bangkai berbau busuk yang harus segera ia buka dan keluarkan, sebelum mereka menyebarkan kebusukan itu lebih banyak lagi. Namun, apakah kotak pandora ini akan benar-benar berhasil ia buka?
Ada sebuah cuplikan alkisah kuno dari satu mitologi Yunani, tentang pandora. Begini cuplikannya..
'Ternyata kotak itu berisi segala macam teror dan hal buruk bagi manusia, antara lain masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, kedengkian, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya. Dan dengan terbukanya guci itu, segala kejahatan pun berhasil bebas dan menjangkiti umat manusia' - Pandora amat menyesali perbuatannya. Ketika ia kembali melihat ke dalam kotak, ada satu hal yang masih tersisa di dalam kotak dan tak mampu terbang bebas, hal tersebut adalah harapan.
Seorang Pandora yang membuka sebuah pandora pun ternyata bisa sampai mengalami penyesalan, padahal pada dasarnya mereka saling berkaitan. Lantas bagaimana dengan Ratna? Apakah ia akan bernasib sama dengan Pandora yang menyesali keputusannya membuka kotak itu? Membiarkan harapannya terkekang seperti kupu-kupu dalam sangkar?