Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Barangkali ada pembaca yang terkejut atau sama sekali tidak mengira bahwa Rendra menulis cerpen. Itu wajar, karena sejak usia remaja hingga akhir hayatnya, Willybrordus Surendra Rendra—atau biasa disingkat W.S. Rendra, lalu akhirnya cukup cuma Rendra—lebih dikenang sebagai seorang penyair, dan pribadi dengan bakat yang menggelegak, serta seorang aktor panggung yang memukau siapa saja, terutama gadis dan ibu-ibu yang memadati pertunjukannya. Syukur alhamdulillah, kumpulan cerpen ini dapat terbit kembali. Inilah karya literasi Alm. Rendra, sang penyair dan dramawan terkemuka Indonesia, yang memulai kariernya di zaman pascakemerdekaan, yakni di awal dekade 1950-an. Dengan demikian, kumpulan ini, berisi 13 cerpen, bisa dikatakan sebagai buku yang antik dan unik. Pembaca dapat menikmati keunikan bakat muda Rendra, yang sejak kanak-kanak dicermati oleh sang ibu dengan ucapan, "Willy (panggilan sayang di rumah), aku perhatikan kamu selalu dikelilingi teman-temanmu. Tampaknya mereka suka mendengarkan kamu bercerita. Saat berkerumun di sekitarmu, mata mereka memelotot, dan selalu pada akhirnya meledaklah tawa mereka yang panjang oleh pembawaan cerita-ceritamu."