Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sebenarnya hidup ini milik siapa? Kenapa kita selalu mengejar standar orang lain agar dianggap setara? Sebenarnya hidup ini milik siapa? Saat kita diajarkan untuk saling menghormati, tapi sama sekali tidak memengaruhi? Dua tahun sudah berlalu, semuanya tidak ada yang berubah. Shima masih terjebak dalam kubangan omong kosong masyarakat yang melabelinya ‘remaja pergaulan bebas." Itu hidupnya di masa lalu, toh meski begitu tidak ada yang dirugikan terlebih Shima tahu batasan. Dua tahun berlalu, rasa bersalahnya kian memupuk. Hidup Asoka penuh batasan, alih alih ingin bebas dari jeratan, dia tidak tahu harus memulai dari mana. Menjadi atlet figure skater yang 100% didukung orang tua semakin menjeratnya pada arah yang tak menentu. *** "Aku nggak akan bilang kalau hidup itu sulit, kadar kesulitan setiap manusia itu sesuai takaran yang kita buat sendiri. Kamu sakit, aku juga sakit. Skenario macam ini seharusnya bisa langsung kita tebak. Dipertemukan oleh rasa sakit dan dipisahkan oleh rasa sakit juga." -Shima Alkhaiza- "Klasik ya kalau kita harus cari jalan bahagia sendiri? Masa remaja itu seperti apa? Aku yang terkurung oleh obsesi kesempurnaan, atau kamu yang terjebak pandangan sarkas orang orang? Bukankah sudah sewajarnya kita membentang batas supaya orang lain tidak ikut campur? Termasuk orang tua kita sekalipun." _Asoka Neiku_