Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pria bernama Juanda tadi tersenyum. Ia menyalami Reon dengan semangat, juga menyalami Hana juga. "Aku turut berduka dengan apa yang terjadi pada keluargamu, Detektif. Ku harap, kita bisa menangkap pelaku nya segera." Ujarnya.
Senyum kecil muncul saat Reon mendengar ucapan itu. Ia merebut sebatang rokok dan korek yang baru saja Hana keluarkan, lalu menyalakannya. "Sayang sekali, Opsir, aku tidak berniat menangkapnya." Reon menghirup rokok itu cukup dalam, lalu menatap sang Opsir tajam. "Aku akan langsung membunuhnya bila menemukannya duluan."
Baik Hana maupun dua orang Pria di depannya tertegun mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut Reon. Saat bersamanya tadi, Reon sama sekali tida menunjukan amarahnya atas tragedi itu. Tapi saat disinggung tentang pelakunya, ia langsung menunjukannya. Sisi gelap dari seorang Detektif.