Cinta dua anak manusia yang berlatar belakang berbeda, satu anak Jawa muslim (Joko), dan satunya gadis keturunan Tionghoa dan beragama Kristen (Mei). Mereka jatuh cinta namun politik dan kekuasaan orde baru yang jahat merobek hati dan merusak jantung perasaan keduanya.
Kerusuhan 1998 mengakibatkan Mei dilecehkan dan ibunya meninggal saat rumah mereka dibakar. Mei mengalami guncangan mental. Joko sendiri juga ditangkap dan disiksa akibat tulisan opininya yang mengkritik pemerintah. Setelah bebas, Joko setia menemani walau kondisi Mei yang depresi dan mengalami gangguan jiwa, serta datang cinta yang lain.
Tak hanya itu, Joko tetap menemani Mei waktu rehabilitasi mental di sanatorium, bahkan hingga pembalasan dendam Mei pada para lelaki yang melecehkannya.