Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ning, panggilan yang biasanya disematkan pada sosok putri Kiai, rata-rata memiliki pembawaan yang tenang, dan kalem. Meski mungkin tidak semuanya, tapi hampir 90% yang diamati Kang Bimo memang demikian.
Menurut hasil pengamatan Kang Bimo—abdi ndalem pesantren yang menjadi salah satu pasukan khusus Ning Tengil—pendidikan aqidah dan akhlak zuriyah pesantren ditempa sejak sebelum kelahirannya direncanakan. Oleh karenanya, dalam benak pria berambut gondrong itu sering timbul pertanyaan, kenapa Ning-nya berbeda?
Jika persentase jumlah golongan "Ning yang normal" seluruhnya ada 90%, maka Ning Tengil masuk dalam golongan 10% pengecualiannya. Bahkan, putri Kiai yang memiliki tabiat seperti Ning Tengil mungkin hanya ada Nol Koma Sekian Persen, alias langka.
Pernahkah terbayang oleh kalian tentang sosok Ning Tengil ini? Apa saja ide antik yang sering membuat keluarganya kelimpungan dan kewalahan? Bagaimana bisa abdi ndalem berwajah garang seperti Kang Bimo kerap menekuri ubin bagai pendosa kepayahan?