Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Pertemuan Seren dengan bayi mungil di panti asuhan telah mengubah hidupnya. Mulai dari belajar mengganti popok, membuat susu formula, sampai tantangan agar tetap terjaga di malam hari saat sang buah hati terserang demam.
Seren bersikukuh untuk menutupi kenyataan jika Adara hanyalah anak angkat. Baginya, fakta itu tidak penting. Selama dia memberikan cinta yang utuh untuk Adara, Seren berpikir Adara tidak akan pernah merasa kekurangan.
Namun, Alfyan—suami Seren—memiliki opini yang berbeda. Bagaimana pun juga, Adara berhak untuk mengetahui asal-usul dirinya terlahir di dunia. Cepat atau lambat, Adara akan sadar jika DNA-nya dengan mereka berbeda.
Pengakuan adalah bentuk kasih sayang, dan adopsi merupakan bentuk cinta kedua orang tua untuk anaknya.
Seren tidak sepenuhnya salah menjadi ibu yang egois. Tidak ada manusia yang sempurna. Seren hanya ingin yang terbaik untuk putri manisnya.
Tapi, bagaimana jika Adara membenci Seren setelah mengetahui kejujuran yang ada? Apakah rasa kasih yang selama ini Seren berikan akan dibuang mentah-mentah oleh Adara remaja?
"Menjadi seorang ibu bukanlah perkara mudah. Ada hari-hari dimana aku kesulitan untuk mengenali putriku. Namun, juga ada hari-hari dimana aku dan Adara hanya berjarak kulit dan urat nadi. Tidak ada ikatan yang lebih kuat dibanding seorang ibu dengan putrinya."
—Seren
Kisah perjuangan seorang ibu pengidap endometriosis, dalam memperjuangkan anaknya yang ODHA—Orang Dengan HIV dan AIDS.