Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Aku sedang terpuruk. Dan sekarat. Tambahkan bom waktu, dan aku siap meledak kapan saja. Serius!"
*
Itulah yang Lily Odyessa rasakan. Prom night yang dinanti-nanti semakin dekat. Namun dia belum juga mendapat tawaran menjadi prom date dari cowok mana pun. Dia menyesal sudah memutuskan Dika dulu. Lily semakin gelisah ketika Cindy menambahkan konten "Oh So Not Cool People" di buku tahunan sekolah. Konten itu akan menjadi tempat "tercela" bagi murid yang nggak punya prom date.
Bagi murid lain, masuk konten itu mungkin bukan petaka. Tapi bagi Lily, itu sama saja dengan pembunuhan karakter. Dia kan salah satu murid populer dan juga nominasi prom queen. Nanti apa kata dunia?
Berbekal ilmu dari Lara Jean, Lily mengirimkan surat promposal pada seorang cowok. Ternyata kenekatannya itu malah membawa petaka. Mulai dari teror cowok culun dan aneh bernama Adam sampai persahabatannya yang harus diuji gara-gara cinta segitiga. Dan bukan tak mungkin Lily akan tersingkir dari nominasi prom queen.
Lily hanya ingin masa SMA-nya berakhir sempurna. Namun dengan segala kesialan yang terus menimpanya, mungkinkah prom night sempurna itu akan terwujud?