Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Amanda Ranindhita, seorang mahasiswi arsitektur tingkat akhir, supersibuk, punya mantan stalker sejati, dan baru saja dipindah paksa ke kos yang bapak kosnya adalah Ketua RT. Seolah kerumitan hidupnya belum cukup juga, tiba-tiba saja ia terlibat secara tak sengaja dengan seorang anak SMP bernama Senna yang menolongnya dari kejaran si mantan narsis. Lantas, berkedok ingin mengajarinya Sumpah Karate, pertemuan mereka ternyata tidak berakhir sampai di situ dan ada-ada saja alasan Senna untuk terus menemuinya. Bagaimana Amanda bisa terlepas dari cengkeraman si bocah jika Senna notabene adalah anak dari Pak RT, bapak kosnya?! Dengan faktor "U"-nya, Amanda berusaha memancarkan aura seorang kakak yang bijaksana dan mengembalikan hubungan mereka ke jalur yang benar, tetapi tidak berhasil juga. Malah, dirinya semakin dibikin tergantung kepada bocah itu. Kurang apa lagi coba? Kurang wibawa? Kurang dewasa? Sepertinya, memang sudah nasib Amanda mengalami episode tercanggung dalam hidupnya tatkala ia menyadari telah jatuh cinta kepada seorang berondong, masih pakai seragam putih biru pula .... Hingga sang ibu mulai turun tangan memisahkan mereka berdua.