Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sinar Purnama memilih tetap di tempat saat gurunya menghampiri pamannya yang keluar dari mobil.
Dari tempatnya, ia melihat pamannya. Yang seperti biasa selalu tampak hebat dan menakutkan di saat yang bersamaan. Membuat Sinar merasa kagum tapi takut di satu waktu. Meski Sinar sendiri tahu, pamannya adalah orang yang baik. Sangat baik. Uncle Ti, uncle yang paling hebat buat Sinar.
"Uncle Ti itu kayak ayah kedua buat Mama, Uncle Ki dan Uncle Gun," Sinar menunduk muram, mengingat perkataan mamanya dulu.
Dulu Uncle Ki pernah bilang kalo manusia itu ngga ada yang sempurna. Makanya mereka diciptain berpasang-pasangan buat saling melengkapi. Sinar ngga tau apa maksudnya. Pas mau tanya maksudnya, Uncle Ki malah dimarahin Uncle Gun.
Kali ini, pikiran Sinar yang masih berkembang, berpikir keras. Semua manusia ngga sempurna. Kalo mau sempurna harus ada pasangannya. Setau Sinar, yang namanya pasangan itu kayak sepatu sebelah kanan dan sebelah kiri. Mama sama Papa. Atau Uncle Ki sama Aunti Hana. Atau Uncle Gun sama Aunti Raya. Mereka semua sekarang sempurna, karena berpasangan.
Uncle Ti sempurna buat Sinar. Tapi Uncle Ti belum berpasangan. Itu artinya Uncle Ti belum sempurna. Manusia sesempurna Angkel Ti, harus berpasangan sama siapa supaya jadi sempurna, yah?
Sinar melirik pamannya, yang sekarang menatapnya. Sinar melompat dari ayunan, tahu ia harus segera menghampiri pamannya. Kakinya terhuyung sedikit ketika menginjak pasir coklat. Dia menyeimbangkan tubuhnya dan melirik Bu Guru-nya, Alisyah. Guru perempuan yang paling Sinar sukai di sekolahannya.
Bu Alisyah cantik dan baik. Bu Guru-nya selalu menyukai gambar-gambarnya. Suka mengajak Sinar mengobrol sambil menunggu jemputan setiap pulang sekolah. Setelah selesai tes membaca, Bu Alisyah selalu mengelus ujung kepalanya dan memujinya ‘anak sholihah".
Sinar juga suka kerudung yang selalu dipakai Bu Alisyah. Juga bajunya. Kalo sedang belajar di luar, baju dan kerudung Bu Guru kadang tertiup angin. Jadi seperti princess-princess yang sepupunya, Sora, tonton di televisi. Sinar suka.
Sinar meraih uluran tangan Uncle Ti. Dia tersenyum lebar pada Bu Guru yang kini berjongkok, menyamakan pandangan mata keduanya.
"Bu Guru harus berpasangan sama Uncle Ti supaya Uncle Ti sempurna!"