Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Berisi banyak pelajaran dan penalaran yang kukuh." The New York Times
Mencari Tuhan Sepanjang Zaman ialah renungan tentang perkembangan agama dan penghayatan ketuhanan berdasarkan Kosmologi Proses. Berbeda dengan konsep evolusi Darwin, kosmologi proses menganggap alam semesta berevolusi menurut pola atau hukum kebaikan menuju suatu finalitas (tujuan). Pola atau hukum itu menjadi format dalam evolusi semesta, namun manusia yang merdeka harus jatuh bangun menafsirkannya. Sedangkan, tujuan itu ialah Tuhan sebagai muara dari kehidupan setiap makhluk, sehingga kehidupan duniawi ini tak sekadar gelembung sabun dari kesia-siaan yang tandas.
Whitehead melihat perkembangan agama-agama dunia dari kacamata pengalaman manusia dalam kebudayaan. Meskipun bertolak dari penghayatannya sebagai seorang Kristiani, yang dibicarakannya sebagai filosof sebenarnya adalah semua agama dunia. Dalam penafsiran Whitehead, agama-agama dunia berkembang dari masa kanak-kanak berupa agama suku, ke arah kesadaran bahwa agama bersangkutan adalah rahmat bagi seluruh alam. Dalam perkembangannya itu, agama semakin melengkapi diri selain dengan unsur-unsur ritual yang menggugah emosi, juga dengan pernyataan-pernyataan iman, dan akhirnya dengan penalaran-penalaran teologi atau ilmu kalam.
Filsafat Agama dari Whitehead ini mengantar pembaca pada Filsafat Ketuhanan yang oleh Charles Hartshorne diberi nama Pan-en-theisme. Filsafat Ketuhanan itu mereguk inspirasi spiritual dari agama-agama dunia yang lahir di Timur Tengah dan yang lahir di India. Tak berlebihan, kalau dalam zaman yang dieja oleh Habermas sebagai the Post-secular Age ini, membaca perenungan Whitehead akan menyegarkan iman kita masing-masing, betapapun berbeda kosakata yang kita pakai.