Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Aku beda, dilahirkan dengan penuh perbedaan. Sampai kapan pun takkan pernah setara dengan oranglain. Perbedaan itu sungguh menonjol membuatku takut bertemu oranglain. Bunda, mungkin pertanyaan ‘mengapa" yang setiap hari kulontarkan membuatmu semakin perih dan bosan. Sungguh bila aku tahu kondisimu saat melihatku untuk pertama kalinya. Betapa pilu hatimu ketika tahu anak pertamamu seperti ini. Bayi kecil mungil dengan berbagai kekurangannya. Tetapi, Bun, aku percaya engkau menyimpan keyakinan kalau anakmu ini punya kelebihan di balik seluruh kekurangannya. Sekiranya aku mengingat kejadian itu, tak bisa terbayangkan bagaimana wajah pilu Ayah, Bunda, dan siapa pun yang melihat kondisiku. Semakin besar, sudah saatnya aku mengerti rasa minder. Dan aku pun sadar dengan kekurangan yang dimiliki. Aku berbeda dengan oranglain. Saat itu, sering aku bersama Bunda pergi menggunakan motor. Setiap orang yang kami lewati menengok ke arahku. Tatapan mereka tajam. Aku tahu mereka hanya penasaran. Setiap ada anak-anak sedang tertawa ria bersama teman-temannya, salah seorang melihatku lalu berbisik kepada teman-temannya. Tawa mereka terhenti, seluruhnya menoleh ke arahku. Sebenarnya mengapa? Apa karena aku beda? Mulai saat itu aku benci sekali dengan tatapan mata. Seakan mereka mengejek dengan picingan mata. Mata mereka berucap: "Hai orang aneh! Mengapa bisa seperti itu? Tidak sama seperti kami?" Aku tertunduk menahan amarah. Apakah perbedaan itu aneh? Apakah seluruhnya harus sama? Aku merasa terpojokkan oleh dunia yang begitu luas. Tatapan mata semua orang berusaha kuhindari. Andai aku hilang dari pandangan manusia. Lenyap, raib, lepas melayang dengan debu. Rasa takut terhadap oranglain semakin besar. Lelah menghadapi para manusia yang tak ada habisnya. Dunia ini sulit dicari celah kosongnya. Aku terpenjara dalam luas dunia. Mengapa? Hanya karena aku beda dan tidak mau ditatap tajam. Inilah kisahku dengan segala perbedaan dalam diri. Arah membawaku menuju jalan lain menentang angin untuk menggapai mimpi. Aku beda, tidak akan pernah menjadi mereka. Karena aku tidak sama, karena aku bukanlah mereka.