Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sejurus kemudian, sang kawan memperagakan adegan peperangan lagi, layaknya di film agen mata-mata yang sedang berlaga. Tak hanya membentuk pistol dari kedua tangan, ia merangkak di bawah kursi, menyusuri meja. Memasang peluru pada pistol imajiner. Mengintai, tetap merayap, ganti senjata untuk membidik jarak jauh. "Duaass!" Bunyi senapan penembak jitu jarak jauhnya.
Meski demikian, anak yang tak sekolah itu, sedang tak tertarik aksi kawannya. Sekadar berdiri memandangi lagi bingkai foto. Ia lebih cenderung menyenangi jawaban kawan. Jawaban kenapa pintar karena ternyata diajari bunda-bunda. Bagi si rambut jagung ini jawaban kawan membentuk sebuah impian, bahwa dirinya ingin membuat orang lain bisa pintar melalui perantara dirinya. Ia ingin jadi orang pintar, seperti bunda-bunda, berdaya memintarkan Panji yang menurutnya akan mudah jadi tentara. Maka, seperti bunda-bunda, kini dia ingin jadi guru.