Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Meilina Hariwijaya seorang gadis keturunan Tionghoa yang hobi membaca dan menonton berita. Sebagai gadis terpelajar dia gelisah melihat kasus kekerasan seksual, kriminal, intoleransi, korupsi, ketimpangan sosial, ekonomi dan kondisi politik praktis di Indonesia pasca 20 tahun reformasi.
Berangkat dari kegelisahan itu Meilina terjun ke dunia pergerakan. Menjadi aktivis kampus. Bersama Bagas Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang kerap dijuluki singa podium menginisiasi aksi demonstrasi menyampaikan aspirasi masyarakat bersama ribuan mahasiswa.
Mengetahui Meilina terjun ke dunia pergerakan kampus, Li Wei atau Lisa Hariwijaya murka. Dia pun menentang keras pilihan hidup anaknya.
Hingga pada suatu hari secara tak sengaja Meilina menemukan sebuah foto lawas seorang pemuda di laci kamar ibunya, seorang yang belakangan diketahui bernama Arai Rimba Prasetya. Seorang jurnalis kampus yang progresif dan revolusioner pada masanya.
Pertemuan Meilina dengan Arai pun menguak sebuah rahasia, tragedi penuh luka dan trauma Lisa bersama ratusan perempuan Tionghoa pada Mei 1998.